Deli Tua, Ada yang berbeda dalam pertemuan PIPAS Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara kali ini. Pasalnya saja, lenggak-lenggok Citayem Fashion Week (CFW) tergambar dalam pertemuan rutin PIPAS. Tampil lebih cantik dan memukau dengan pakaian adat dari 8 etnis/suku yang ada di Sumatera Utara. Paguyuban Ibu-Ibu Pemasyarakatan (PIPAS) Wilayah Sumatera Utara turut serta memeriahkan Hari Dharma Karya Dhika ke 77 dan Hari Kemerdekaan Indonesia ke 77. “Satukan Tekad Menjalin Kebersamaan” menjadi tema dalam pertemuan rutin PIPAS kali ini.
Mengisi acara PIPAS dengan perlombaan Fashion Show Busana Adat Sumatera Utara Tahun 2022, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara, Penasehat PIPAS dan Ibu Devi Ignatius Purwanto menjadi juri bagi peserta lomba. Amri Expert di bidang Modelling Skala Nasional dan Internasional sekaligus pemilik model agency turut dihadirkan juga menjadi juri dalam ajang Fashion Show Busana Adat Sumatera Utara Tahun 2022.
Selain sebagai sarana silaturahmi dalam mempererat persaudaraan dan tempat berbagi ilmu serta pengalaman, pertemuan ini juga memberikan pengetahuan bagi seluruh anggota PIPAS tentang peran seorang istri bagi suami dan anak-anaknya dalam meningkatkan kreatifitas dan inovasi diri. Membina dan Meningkatkan rasa percaya diri melalui perlombaan juga menjadi tujuan pertemuan kali ini.
Bicara soal Kecantikan, identik dengan seorang wanita. “Kecantikan itu, tidak terletak dari penampilan luar saja, tetapi kecantikan yang utama terletak dari dalam diri yaitu inner beauty kecantikan sejati seorang wanita.“ ungkap Andi Syamsiar Imam Penasehat PIPAS Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara di Pancur Gading Hotel dan Resort, Deli Tua (Jumat,19/08/22)
Andi mengajak seluruh anggota PIPAS untuk percaya diri, tampilkan prestasi diri, bangga menjadi diri sendiri, dan jadilah Wanita yang Berharga. “Karena kalau kita tidak menghargai diri kita sendiri maka orang lain pun tidak dapat menghargai kita.” lanjutnya
Setiap orang pasti memiliki kekurangannya masing-masing, namun jangan jadikan kekurangan ini sebagai kelemahan. Ketika seseorang mampu menerima kekurangan yang ada pada dirinya justru itu sebagai kelebihan, itu kesempurnaan yang sebenarnya.
Diakhir arahannya Andi mengingatkan anggota PIPAS yang belum dapat berpartisipasi agar lebih aktif lagi dalam kegiatan PIPAS berikutnya. “Karena Kebersamaan adalah modal utama kita. Sekecil apa pun itu, kita ikut terlibat.” kata Andi sebagai mana tema yang telah diangkat dalam pertemuan PIPAS kali ini. (Humas/FM)