Medan - Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia (Ditjen HAM) Kementerian Hukum dan HAM RI telah sukses menyelenggarakan kegiatan Diseminasi Konvensi Anti Penyiksaan selama dua hari di Hotel Grand Central Permier Medan.
Kegiatan yang berlangsung hingga Selasa, 19 November 2024 ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran para penegak hukum di wilayah Sumatera Utara terhadap Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Hukuman Lain yang Kejam, Tidak Manusiawi, atau Merendahkan Martabat Manusia.
Pada hari kedua pelaksanaan, kegiatan diawali dengan post-test untuk mengukur pemahaman peserta terhadap materi yang disampaikan oleh narasumber. Hasilnya pun cukup menggembirakan, banyak peserta yang meraih nilai tinggi, menunjukkan bahwa kegiatan ini efektif dalam meningkatkan pengetahuan mereka tentang Konvensi Anti Penyiksaan. Setelah post-test, acara dilanjutkan dengan sesi evaluasi dan ice breaking yang bertujuan untuk mempererat hubungan antar peserta dan menciptakan suasana yang lebih rileks.
Analis Hukum Madya Ditjen HAM, Ibu Caturwati, secara resmi menutup kegiatan Diseminasi Konvensi Anti Penyiksaan ini. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi atas antusiasme para peserta dari berbagai instansi di Sumatera Utara. Ibu Caturwati juga berharap materi yang telah disampaikan dapat menjadi masukan dan acuan dalam penyusunan pedoman Konvensi Anti Penyiksaan selanjutnya.
Puncak acara ditutup dengan penyerahan simbolis buku Pedoman Anti Penyiksaan kepada perwakilan peserta dari UPT Lapas Kelas I Medan, Kantor Imigrasi Kelas I Medan, dan Rudenim Medan. Buku pedoman ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi para penegak hukum dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan prinsip-prinsip anti penyiksaan.
Dengan berakhirnya kegiatan ini, Ditjen HAM berharap para peserta dapat mengimplementasikan pengetahuan yang telah diperoleh dalam tugas masing-masing. Pemahaman yang mendalam tentang Konvensi Anti Penyiksaan diharapkan dapat mencegah terjadinya penyiksaan dan perlakuan yang merendahkan martabat manusia di Indonesia, khususnya di wilayah Sumatera Utara.