Pangururan - Negeri Indah Kepingan Surga Pulau Samosir, slogan yang begitu mewah tersebut didapat oleh Pulau Samosir berkat keindahan alamnya yang dikelilingi oleh danau terbesar di Indonesia serta deretan pegunungan vulkanik yang memukau. Keindahan alam tersebut lah yang menjadi daya tarik bagi banyak wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk datang ke Sumatera Utara dan menikmati keindahan Pulau Samosir secara langsung.
Namun, keindahan alam tersebut bukan satu-satunya yang dapat dibanggakan dari Pulau Samosir, Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Pangururan yang berada di Pulau Samosir juga memiliki keindahan yang tidak kalah indah dari keindahan alam yang disajikan Pulau Samosir. Melalui program pembinaan yang diberikannya, Warga Binaan Pemasyarakatan Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Pangururan dapat menghasilkan hasil karya yang indah dan diakui oleh Pemerintah Daerah sebagai salah satu suvenis favorit wisatawan.
Melihat hal tersebut, untuk dapat meningkatkan kesadaran akan hak cipta dikalangan Warga Binaan Pemasyarakatan, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara hadir di Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Pangururan untuk memberikan edukasi terkait perlindungan Kekayaan Intelektual dari hasil karya milik para Warga Binaan Pemasyarakatan. Jumat (15/7/2022).
Kehadiran tim yang dipimpin Kepala Subbidang Pelayanan Kekayaan Intelektual, Desy Anggerainy, itu disambut hangat oleh Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Pangururan, Julius Barus.
"WBP (Warga Binaan Pemasyarakatan) di sini mendapatkan berbagai pelatihan yang ditujukan sebagai bekal mereka saat tidak lagi berada di dalam LAPAS (Lembaga Pemasyarakatan). Sehingga bias menciptakan lapangan pekerjaan dan tidak mengulangi perbuatannya," ujar Julius kepada tim.
Adapun produk yang dihasilkan antara lain miniatur rumah Batak yang dibuat dari bambu, vas bunga yang terbuat dari batok kelapa, serta pembuatan tikar, keranjang, dan tas yang berbahan tali sintetis. Bahan-bahan yang dipilih terhitung unik karena tidak banyak pengrajin batok kelapa dan tikar dari tali sintetis di Kabupaten Samosir.
"Jadi kita biarkan mereka berimajinasi sendiri membuat apa yang mereka inginkan dan Puji Tuhan hasilnya sangat bagus. Dan kita optimis karya yang mereka hasilkan bisa disandingkan dengan produk-produk dari luar LAPAS," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Sub Seksi Pembinaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Pangururan, David Manullang, menyampaikan bahwa Warga Binaan Pemasyarakatan juga bisa berkarya meski di balik jeruji besi.
"Kalau kita lihat di tempat lain di tempat-tempat wisatanya adanya yang menjual cenderamata nantinya ini akan kita edarkan di tempat-tempat wisata yang ada di sini," katanya.
Menurutnya, semua produk kerajinan yang dibuat oleh Warga Binaan Pemasyarakatan merupakan hasil dari proses belajar mandiri atau bisa dikatakan tanpa instruktur. Dari hasil belajar mandiri tersebut, Warga Binaan Pemasyarakatan dapat berekspresi membuat karya seni terbaik dan terbukti menjadi kreatif dengan hasil karya yang patut dibanggakan.
"Yang terpenting menjadi catatan bagi kami LAPAS Pangururan, hingga saat ini hasil kerajinan tangan WBP LAPAS Pangururan sudah diberikan penghargaan oleh Bupati dan Wakil Bupati Samosir," ungkapnya.