Medan - Jika berbicara mengenai pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) secara general, tentunya loyalitas menjadi salah satu poin penting yang perlu diperhatikan, baik itu oleh para pemangku kepentingan maupun para pegawai selaku stakeholder utama dari pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi. Loyalitas ini bahkan menjadi salah satu dari Core Values Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi pada 27 Juli 2021 lalu, yaitu BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Loyal, Harmonis, Adaptif, dan Kolaboratif).
"Loyalitas adalah suatu bentuk kepatuhan, menciptakan suasana organisasi yang sinergis dan paham bahwa kita adalah seorang ASN yang sedang melakukan pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat," ujar Sahata Marlen Situngkir, Kepala Bagian Umum, selaku Pembina Apel Pagi hari ini. Kamis, (06/10/2022).
Pernyataan itu bukan tidak berdasar, telah banyak riset membuktikan bahwa loyalitas memiliki pengaruh terhadap kinerja pegawai di dalam suatu organisasi. Mengutip tulisan Ardana dkk dalam "Manajemen Sumber Daya Manusia", pegawai dengan loyalitas yang tinggi memiliki kinerja pegawai yang lebih terjamin dari waktu ke waktu. Pernyataan tersebut selaras dengan hasil penelitian Saputra dkk dalam jurnalnya yang berjudul "Pengaruh Kepuasan Kerja dan Loyalitas Karyawan terhadap Kinerja Karyawan" dimana disebutkan bahwa kepuasan kerja dan loyalitas karyawan secara bersama-sama berdampak positif terhadap kinerja karyawan.
Meski begitu, pria yang akrab disapa Marlen itu merasa loyalitas harus dimulai dari mengenali diri sendiri dan yakin terhadap apa yang dimiliki oleh diri masing-masing. Marlen menyimpulkan hal tersebut dari pertanyaan sederhana dimana ia meminta kepada para peserta apel untuk mengangkat tangannya jika ia memiliki sifat rendah hati. Adapun para peserta apel ragu-ragu untuk mengangkat tangan masing-masing dan menjawab pertanyaan dari Kepala Bagian Umum itu.
"Kita belum layak untuk disebut loyal karena kita belum mengenali siapa diri kita. Kalau kita memang rendah hati, kita akan tunjung tangan kan. Tapi nyatanya masih banyak yang memilih untuk berhati-hati," ujarnya.
Demi menumbuhkan keyakinan dan loyalitas tersebut, Marlen merasa intensitas internalisasi Core Values ASN BerAKHLAK harus lebih ditingkatkan, khususnya dalam kegiatan seperti Apel Pagi dan Apel Sore. Karena bagaimanapun juga, loyalitas dalam BerAKHLAK harus bisa diterapkan pada pelaksanaan tugas dan fungsi para pegawai Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara demi memberikan pelayanan publik yang optimal kepada masyarakat.
"BerAKHLAK itu harus diinternalisasikan. Selain itu, kita juga harus berhati-hati dalam bekerja sehingga loyalitas tersebut dapat tumbuh dan tertampil dari pelaksanaan kegiatan kita sehari-hari," tutup Marlen.
Turut hadir dalam pelaksanaan Apel Pagi kali ini Kepala Kantor Wilayah, Imam Suyudi, dan seluruh pegawai Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara.