Medan (20/12) Acara Perayaan Hari Natal Bersama Tahun 2013 mengambil tema yaitu “Datanglah, Ya, Raja Damai !” (Bdk Yesaya 9 : 5). Dengan subtema yaitu “Dengan menabur kedamaian, kita tingkatkan pelayanan hukum dan HAM untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera.”
Acara Perayaan Hari Natal Bersama tahun ini sangat berkesan oleh karena kelengkapan acara dengan kehadiran tamu undangan dari jajaran Pimpinan Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara dan unsur penegak hukum daerah Provinsi Sumatera Utara. Acara ibadah Natal juga turut dimeriahkan oleh Paduan Suara PKBKB (Persatuan Keluarga Besar Kristen Biologi USU) ditambah dengan Cerita Natal Pastor kemudian di akhir acara dirangkai dengan makan bersama dan acara hiburan serta pemberian hadiah Natal.
Cerita Natal yang dibawa oleh Pastor menceritakan perjalanan hidup Bunda Maria dan Yusuf yang mendapat perintah dari Allah melalui mukjizatNya sehingga Bunda Maria mengandung bayi Tuhan Yesus, saat itu Bunda Maria dan Yusuf harus berjuang menyelamatkan bayiNya agar selamat dari penindasan, dengan bersusah payah mencari tempat tinggal yang aman bagi mereka. Hingga akhirnya mereka tiba di daerah Galilea dan tinggal menetap di Kota Nazaret. Diceritakan bagaimana Bunda Maria dan Yusuf dengan keimananNya terus berupaya ingin memuliakan Allah dengan taat terhadap segala perintahNya, Bunda Maria hanya mendengar, menyimak, dan melakukan yang dikehendaki oleh Allah. Seperti ada tertulis dalam penggenapan janji Allah yaitu “karena begitu besar kasih Allah sehingga Ia mengaruniakan anakNya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.”
Pendeta melalui khotbahNya disampaikan untuk berdamai hadirkan Kristus sebagai sumber kedamaian karena kedamaian dari Kristus hakekatnya adalah sejati. Kalau kita saling mengasihi maka kita akan menabur kebaikan, kita menjadi pelayan-pelayan yang membawa kedamaian sehingga terwujud makmur dan adil. Kita harus memulai menciptakan kedamaian dari rumah tangga kita masing-masing dengan menghindari miskomunikasi. Dengan saling mencintai akan ada kedamaian. Diminta kepada kita untuk menjadi orang-orang yang melayani dengan sepenuh hati, tidak setengah hati.
Sambutan Perayaan Hari Natal dari Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara menyampaikan tema Natal kita tahun ini, tema yang sangat tepat dan relevan dengan tugas kita dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk terus membenahi berbagai kelemahan dan kekurangan kita, kedepankan kasih dan pengorbanan serta kedamaian dalam memberi pelayanan. Saya berharap Natal kita malam ini melalui tema dan subtema Natal yang sungguh-sungguh membawa berkah dan pembaharuan, momentum bagi kita untuk memiliki persepsi, pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang sama dengan mengedepankan prinsip-prinsip transparansi, akuntabel, responsif, efektif, dan efisien dalam melaksanakan tugas-tugas kita, serta terus mengembangkan wawasan yang lebih luas mengenai dinamika pembangunan Hukum dan HAM dan realitas pelaksanaannya di lapangan dengan melihat kepada paradigma baru dan isu-isu aktual yang berkembang. Saya percaya dengan sukacita Natal yang diiringi dengan keinginan luhur yang tulus, kita dapat terus meningkatkan pengabdian kepada nusa dan bangsa. (Humas)