MEDAN – Terciptanya kondusivitas keberadaan orang asing yang berstatus sebagai pengungsi/pencari suaka di wilayah Sumatera Utara tentu berkat kerja keras dari sejumlah instansi dan masyarakat. Kondusivitas penting ditingkatkan agar tidak menimbulkan pergesekan di tengah masyarakat.
Berangkat dari hal tersebut, Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara menggelar Kegiatan Evaluasi Community House yang diadakan di Aula Lantai 5 Gedung Kanwil Kemenkumham Sumut, Medan (4/11/2020).
“Kami dari Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara, tentunya mengucapkan terima kasih atas dukungan pemilik Community House (CH) yang turut berkontribusi bagi saudara-saudari kita para imigran (pengungsi/pencari suaka). Kita berharap kondusivitas dan kerjasama yang baik ini semakin kita tingkatkan,” tegas Kepala Divisi Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Sumut, Silvester Sili Laba saat memberikan kata sambutan.
Lebih lanjut, dalam sambutannya Sili Laba menjabarkan sejumlah data dan hasil penelitian termasuk laporan dari masyarakat terkait kegiatan para pengungsi/pencari suaka di sejumlah CH di Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang. Dari paparan yang disampaikan, Sili Laba berharap agar kerawanan dapat diredam, dan keharmonisan kehidupan masyarakat tidak terganggu.
“Laporan-laporan dari masyarakat kita peroleh dan kita kumpulkan. Berangkat dari hal tersebut, mari kita upayakan bersama jangan sampai adanya gesekan, keamanan dan kenyamanan masyarakat mesti dijaga. Terlebih dalam waktu dekat akan adanya Pilkada, maka kondusivitas ini perlu kita jaga bersama. Terima kasih telah menjaga keharmonisan,” tambah Sili Laba.
Hadir dalam kegiatan ini mendampingi Kadiv Keimigrasian, Kepala Bidang Intelijen Keimigrasian Sabarita Ginting, Kepala Rumah Detensi Imigrasi Medan Vencentius Purwo Hendratmoko dan seluruh pejabat struktural dan pegawai Divisi Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Sumut. Turut hadir dalam acara ini para pemilik dan perwakilan CH, Kesbangpol Provinsi Sumatera Utara, Kesbangpol Kota Medan, serta IOM (International Organization for Migration) yang hadir secara daring melalui aplikasi zoom.*FZ