Pakpak Bharat - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara bekerja sama dengan Direktorat Merek dan Indikasi Geografis, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, menggelar pemeriksaan substantif Kopi Arabika Sumatera Pakpak Simsim pada Selasa (27/8).
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Tim Ahli Indikasi Geografis, Agustinus Pardede, Djoko Soemarno, staf DJKI didampingi oleh Kepala Sub Bidang Pelayanan Kekayaan Intelektual, Bambang Suhendra dan staf KI Kanwil Kumham Sumut.
Tim ahli IG disambut Sekretaris Daerah Pakpak Bharat, Jalan Berutu beserta Kepala Dinas Perindustrian dan Kepala Dinas Pariwisata.
"Kita harapkan Kopi Arabika Sumatera Pakpak Simsim bisa terdaftar menjadi Indikasi Geografis yang merupakan ciri khas dari Pakpak Bharat," ucap Jalan Berutu.
Dalam kesempatan tersebut, Agustinus Pardede menjelaskan bahwa permohonan Indikasi Geografis (IG) untuk Kopi Arabika Sumatera Pakpak Simsim akan dilakukan dengan pengecekan lahan di beberapa tempat, selain melihat proses mulai dari pembibitan hingga hasil Kopi Arabika tersebut.
"Kegiatan pemeriksaan substantif ini akan dilaksanakan selama 3 (tiga) hari. Kami berharap pelaksanaan ini berjalan lancar hingga akhir, sehingga Kopi Arabika Sumatera Pakpak Simsim dapat terdaftar dan mendapatkan sertifikat Indikasi Geografis," ujarnya.
Djoko menambahkan, fokus pemeriksaan kali ini adalah interaksi dan diskusi langsung dengan kelompok tani serta dinas terkait untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya terkait Kopi Arabika yang diajukan permohonan IG nya tersebut.
Tim ahli IG meninjau secara langsung lahan Kopi Arabika Sumatera Pakpak Simsim di Desa Silimakuta.
Dirinya menyampaikan bahwa tujuan indikasi geografis bukan hanya sekedar sertifikat IG, namun lebih kepada menumbuhkan peran dan keaktifan seluruh anggota Organisasi MPIG untuk menumbuhkan ekonomi di daerah.
"Di sini dibutuhkan kebersamaan, bukan hanya perorangan. Peran aktif serta dukungan dinas terkait juga diperlukan agar produk Kopi Arabika Sumatera Pakpak Simsin yang dihasilkan petani dapat terserap oleh pasar dan peningkatan ekonomi," ujar Djoko.