Jakarta – Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara, Rudy Fernando Sianturi dukung Tim Kehumasan pada jajaran Pemasyarakatan handal dalam penanganan situasi krisis melalui strategi komunikasi massa dan publikasi yang efektif. Hal ini dibahas dalam kegiatan Pembentukan Agen Informasi dan Publikasi Pemasyarakatan “Manajemen Komunikasi Krisis Pemasyarakatan” di Novotel Jakarta, Rabu (6/9/23).
“Humas pemasyarakatan adalah kita semua petugas pemasyarakatan. Kita semua yang disini punya tugas yang sama. Saat menghadapi media, penampilan adalah yang pertama, pastikan rapi, lalu senyum itu dalam praktiknya akan memberi nilai tambah,” kata Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Reynhard Silitonga saat membuka kegiatan.
Saat ini, strategi komunikasi sangat penting pada era 4.0 dalam meng-handle berita negatif. Pemberitaan ini sangat merugikan karena dapat merusak citra Pemasyarakatan dan menurunkan kepercayaan publik.
Krisis komunikasi ini harus direspon dengan strategi yang tepat, melalui komunikasi krisis, termasuk di dalamnya bagaimana melakukan mitigasi risiko yang berpotensi menjadi krisis. Untuk itu, pada kegiatan ini dilakukan pemaparan manajemen baik berupa panduan atau pedoman untuk melakukan komunikasi krisis.
“Terimakasih semuanya, kurang lebih 3,5 tahun saya menjadi Dirjen, para Kepala UPT sudah mampu memanajemen komunikasi dan telah bersinergi dengan Aparat Penegak Hukum, tinggal memantapkannya. Dalam penanganan masalah, yang pertama segera temukan akar masalah lalu lakukan pemecahan masalah (problem solving). Diperlukan leadership dalam menemukan dan menyelesaikan masalah,” lanjutnya.
Kegiatan ini turut diikuti oleh Kepala Divisi Pemasyarakatan se-Indonesia beserta Kepala UPT Pemasyarakatan yang telah ditunjuk sebagai 50 UPT Percontohan Manajemen Komunikasi Krisis Pemasyarakatan dan satu orang anggota Tim Humasnya.
(humas/sowat)