Medan - Dalam rangkaian peringatan dies natalis ke-70 Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM), Yasonna H. Laoly, hadir sebagai tamu kehormatan. Acara yang berlangsung di Gedung Peradilan Semu FH USU, Medan, ini juga diisi dengan orasi ilmiah yang disampaikan oleh Ketua Komisi Yudisial, Amzulian Rifai, mengenai "Tantangan Kekinian Komisi Yudisial Dalam Pengawasan Peradilan". (Kamis, 29 Februari 2024)
Dalam sambutannya, Yasonna Laoly menyampaikan apresiasi atas kontribusi dan dedikasi Fakultas Hukum USU dalam pengembangan ilmu hukum di Indonesia. "Peran serta akademisi sangat penting dalam membentuk sistem hukum yang adil dan berkeadilan. Selain itu sinergi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat dalam upaya penegakan hukum dan hak asasi manusia di Indonesia sangatlah penting. Saya harapkan dengan adanya kemajuan teknologi dapat dimanfaatkan dengan baik oleh mahasiswa, jadikan ini sebagai peluang untuk mengupgrade kemampuan diri," ucap Yasonna.
Orasi ilmiah yang disampaikan oleh Amzulian Rifai menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi Komisi Yudisial dalam mengawasi proses peradilan di Indonesia. Diantaranya adalah isu integritas dan independensi hakim, serta perlunya peningkatan kualitas pengawasan untuk memastikan bahwa setiap putusan pengadilan diambil berdasarkan hukum dan keadilan yang berlaku.
Turut hadir pada kegiatan ini Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara, Mhd. Jahari Sitepu. Peringatan dies natalis ke-70 FH USU ini menandai komitmen berkelanjutan dari Fakultas Hukum USU dalam mencetak sarjana hukum yang berkualitas dan berintegritas. Kehadiran Yasonna H. Laoly dan orasi ilmiah dari Ketua Komisi Yudisial, Amzulian Rifai, semakin menegaskan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam memajukan hukum dan keadilan di Indonesia.