Medan-Menghadapi potensi ancaman gempa bumi (isu megathrust) dan bencana alam lainnya di wilayah Sumatera Utara, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara akan berkolaborasi dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Sumatera Utara untuk melaksanakan pelatihan tanggap darurat bencana. Kolaborasi ini bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan Petugas Pemasyarakatan dan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas dan Rutan yang terletak di wilayah rawan bencana, Rabu (11/09/24).
Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sumut, Agung Krisna, didampingi Kepala Divisi Pemasyarakatan, Rudy Fernando Sianturi dan Kepala Bidang HAM, Flora Nainggolan menyampaikan pentingnya kerjasama ini dalam upaya mempersiapkan petugas dan WBP menghadapi risiko gempa bumi dan bencana lainnya. “Kerjasama ini merupakan langkah strategis dalam menangani masalah terkait bencana di dalam Lapas/Rutan. Kami berharap, pelatihan ini dapat meningkatkan kapasitas petugas dan WBP dalam situasi darurat,” ungkap Agung.
Sementara itu, Ketua tim rombongan PMI Sumut, Al Amin Syahputra, menekankan bahwa PMI Sumut telah terlibat dalam berbagai program kemanusiaan, termasuk bakti sosial, pemberian sembako, dan program makan gratis menggunakan beras biofortifikasi untuk mengatasi stunting. Biofortifikasi adalah proses meningkatkan kualitas nutrisi dalam tanaman pangan melalui pemuliaan tanaman, sebuah inovasi penting dalam upaya peningkatan gizi masyarakat.
Sebelumnya, PMI Sumut dan Kemenkumham Sumut juga rutin melakukan kegiatan sosial lainnya. Salah satu yang paling ditunggu adalah kegiatan donor darah yang diadakan tiga tahun sekali, bekerja sama dengan PMI Sumut. Pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) PMI ke-79, yang akan dilaksanakan pada 18 September 2024 di Grand Central Premier Medan, Kantor Imigrasi (Kanim) Polonia juga turut berpartisipasi dengan menghadirkan layanan Eazy Passport bagi masyarakat.
Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat luas bagi masyarakat serta mendorong kesadaran akan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam, terutama di daerah-daerah yang rentan.