Medan – Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara (Kanwil Kemenkumham Sumut) kembali mengikuti diskusi daring Obrolan Peneliti (OPini) yang terselenggara berkat kerja sama Kanwil Kemenkumham NTT dan Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan HAM Kemenkumham. Kepala Kantor Wilayah, Imam Suyudi mengikuti kegiatan ini secara daring bertempat di ruang kerja Kakanwil, Selasa 22 Februari 2022.
OPini kali ini mengangkat topik “ Desain Pengaturan Omnibuslaw Cipta Kerja, Transformasi Sosial dan Ketahanan Pelaku Usaha Mikro dan Kecil Pada Industri Pariwisata di Danau Toba, Labuan Bajo dan Mandalika”. Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan HAM (Balitbangkumham), Sri Puguh Budi Utami.
“Pemillihan topik kali ini selaras dengan tujuan kita untuk mendorong kemajuan potensi dunia pariwisata Indonesia sehingga potensi daerah lain di Indonesia juga lebih dikenal dunia. Dari diskusi ini saya harap menjadi masukan bagi daerah untuk mempersiapkan hal-hal apa saja yang perlu disiapkan untuk mengembangkan industri pariwisata dia daerahnya”, jelas Sri Puguh.
Sri Puguh Budi Utami menjelaskan dengan adanya OPini ini dapat menjadi media untuk mensosialisasikan hasil penelitian serta kajian yang dilakukan oleh peneliti Balitbangkumham, sehingga hasil penelitian dan kajian dari peneliti Balitbangkumham dapat menjadi acuan dalam memajukan bangsa dan negara.
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja sendiri dimaksudkan untuk memfasilitasi pertumbuhan nasional dengan menciptakan serta meningkatkan lapangan kerja dengan memberi perlindungan dan kemudahan.
“Undang-Undang Cipta Kerja merupakan salah satu langkah untuk mencapai dua agenda pembangunan dari tujuh agenda pembangunan nasional yaitu memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan berkualitas dan berkeadilan dan pengembangan wilayah untuk mengurangi kesenjangan”, ucap Sri Puguh menutup sambutannya.
Narasumber pada kegiatan OPini terdiri dari Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur, Josef A. Nae Soi, Dosen Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana, Yohanes Tuba Helan, Peneliti Muda Balitbangkumham, Tony Yuri Rahmanto dan dipandu oleh Dian Lenggu selaku moderator.