Bertepatan menjelang Hari Raya Idul Adha, kembali dilaksanakan Pengajian Rutin Bulanan bagi pegawai Kantor Wilayah dan UPT Medan sekitar di Aula Pengayoman Jalan Putri Hijau No. 4 Medan. Kegiatan ini dibuka oleh Ketua Pengajian Kantor Wilayah Eka N.A.M. Sihombing, yang diawali dengan Pembacaan Ayat Suci Al’Qur-an oleh Ardi Susilo. dan puncaknya dilanjutkan dengan Ceramah Agama oleh Ustadz Muaz Daulay, S.Pd.I., M.Pd.I. Pengajian ini diikuti oleh Pegawai Kantor Wilayah, Pegawai UPT Medan sekitar serta Siswa/i PKL Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara.
Berikut petikan Ceramah Agama yang dibawakan Ustadz Muaz Daulay, S.Pd.I., M.Pd.I. bertemakan 'Hikmah Berqurban' :
Sekurang-kurangnya, ada dua hikmah ibadah qurban. Pertama, hikmah Vertikal dan Horizontal. Vertikal, karena ibadah qurban bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan Horizontal, lantaran dengan menyembelih hewan qurban, dagingnya dapat dinikmati oleh orang-orang yang membutuhkan. Dan dari sinilah akan terbentuk solidaritas dan kesetiakawanan sosial.
Kedua, Hikmah Sosial, Moral, dan Spiritual. Hikmah Sosial, karena qurban berdampak strategis bagi ikhtiar membangun kebersamaan dan pemerataan dalam masyarakat. Misalnya, ada dalam masyarakat kita yang belum tentu dapat makan daging sekali dalam setahun. Qurban dapat dijadikan sarana membangun kebersamaan dan keharmonisan hubungan antara yang punya (the have) dengan yang tidak punya (the have’n).
Hikmah Moral, karena perintah berqurban mengingatkan bahwa pada hakikatnya kekayaan itu hanyalah titipan Allah. Dari sini, seharusnya manusia menyadari bahwa pada harta yang dimilikinya ada hak orang lain, yang harus ditunaikan dengan cara mengeluarkan zakat, infaq, shadaqah, wakaf, termasuk qurban.
Hikmah Spiritual, qurban yang secara bahasa berasal dari kata: qaraba–yaqrobu–qurbaanan, yang berarti “dekat”, dimaksudkan sebagai jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan cara mendekatkan diri kepada sesama manusia melalui ibadah qurban. (Humas Kanwil)