Panggilan haji telah tiba lagi, menunaikan ibadah panggilan Baitullah, merupakan penggalan lirik dari sebuah lagu qasidah, yang bermakna betapa mulianya bagi mereka-mereka yang telah di panggi oleh Allah untuk menunaikan rukun islam yang ke lima. Menunaikan ibadah haji tidak bisa diukur dari segi apapun, melainkan itu murni merupakan panggilan Allah SWT. Banyak orang yang mampu secara fisik dan ekonomi, tapi belum tergerak hatinya untuk menunaikan ibadah tersebut.
Al'ustadz H. Muhammad Daud Sagita, M.A, dalam siraman rohaninya pada acara pengajian rutin Pegawai Kantor Wilayah, sekaligus pelepasan Calon Jemaah Haji Kantor Wilayah, Kamis (20/09) bertempat di Aula Serba Guna Kantor Wilayah menyampaikan bahwa ada 3 (tiga) bentuk rezeki yang tidak dapat di halangi-halangi/ ditolak oleh Allah. Ketiga rezeki tersebut meliputi : 1. Rezeki bagi orang yang melaksanakan pernikahan, 2. Rezeki bagi orang yang tengah menuntut ilmu, dan 3. Rezeki bagi orang yang telah di panggil oleh Allah untuk menunaikan ibadah haji.
Lebih jauh Al'ustadz dalam tausyahnya menyampaikan bahwa ketika seseorang itu menghadiri majelis taklim/ pengajian, maka fahalanya sama dengan melihat 3000 orang yang tengah terbujur sakit, melaksanakan sholat sunat 1000 rokaat dan mendoakan orang yang akan berangkat menunaikan ibadah haji. Haji yang Mabrur adalah peridikat haji bagi seseorang yang mampu dan dapat memberikan kebaikan bagi orang-orang disekelilingnya, mampu mejaga rasa malu, berbantah-bantah, dan senantiasa dapat mengabdikan diri untuk kebaikan umat. Humas
Ketua Pengajian Kantor Wilayah
Peserta Pengajian
Peserta pengajian
Pejabat Struktural
Kepala Divisi Yankumham
Peserta Pengajian
Qori (Ardi/ Staf Kepegawaian)
Pembawa Acara (Leni/staf kepegawaian)
Calon Jemaah Haji
Kadiv Yankum menyerahkan bingkisan kepada calhaj
Kadiv Yankumham didampingi Ketua Pengajian saat menyerahkan bingkisan
Kabagum saat menyerahkan bingkisan kepada calhaj