PAKPAK BHARAT - Kabupaten Pakpak Bharat yang dikenal sebagai daerah sejuk dikaki pegunungan bukit barisan, memiliki beragam kekayaan alam dan budaya yang khas dan unik yang patut dilindungi dan dilestarikan.
Dalam rangka memberikan perlindungan tersebut, Kanwil Kemenkumham Sumut mengunjungi pemerintahan daerah Pakpak Bharat. Tim yang dipimpin oleh Kabid Pelayanan Hukum, Flora Nainggolan bersama-sama dengan Analis Permohonan Kekayaan Intelektual, disambut baik oleh Bambang Banurea Kadis Pariwisata, Ramlan dan Rudi Padang mewakili Kabag Hukum, dan Yansen Silalahi beserta tim dari Dinas Koperasi dan Perindag, Senin 15 Maret 2021.
Kunjungan ini bertujuan untuk menindaklanjuti PKS dan MoU antara Perintah Daerah Pakpak Bharat dan Kanwil Kemenkumham Sumut tentang Perlindungan KI sekaligus mendorong peningkatan pencatatan kekayaan intelektual komunal dan pendaftaran indikasi geografis di daerah pakpak bharat.
Kepala Dinas Pariwisata Pakpak Bharat Bambang Banurea menyampaikan bahwa timnya telah menyusun dalam satu file yang dicetak rapi yang berisi daftar ekspresi budaya tradisional, pengetahuan tradisional yang akan dicatatkan sebagai KIK pada Kementerian Hukum dan HAM. "Kami menyambut baik kunjungan ini juga pendampingan yang nantinya akan dilakukan kantor Wilayah", tuturnya sembari menyerahkan buku yang diberi judul pokok pikiran kebudayaan Pakpak Bharat.
Terdapat 42 (empat puluh dua) budaya yang termasuk kategori pengetahuan tradisional diantaranya pelleng sejenis nasi bubur berwarna kuning yang dimakan dengan ayam kampung yang diberikan kepada raja-raja dan 27 (dua puluh tujuh) budaya yang termasuk kategori ekspresi budaya tradisional diantaranya Cikalale le pong-pong yang sudah sering ditampillan diforum internasional, permainan pasak-pasak, seni bela diri martabar serta 3 (tiga) potensi indikasi geografis yang akan didaftarkan yaitu gambir, sukat dan nenas.
"Kekayaan intelektual komunal yang terdapat di Pakpak Bharat bukan hanya bisa mendorong pengembangan daerah dan ekonomi masyarakat Pakpak Bharat, namun juga sebagai identitas dan warisan budaya yang tak ternilai harganya sehingga menjadi sangat penting untuk dilindungi", tutur Flora Nainggolan mengakhiri diskusi.