Parapat - Betapa hebat menjadi wanita. Lembut, penuh kasih, dilindungi, dihormati dan dihargai. Kehadirannya diperlukan oleh setiap manusia di semua peringkat usia. Sebagai anak dia menyenangkan. Sebagai saudara, dia menenteramkan. Sebagai isteri, dia menginspirasi. Sebagai ibu, dia pendidik ulung dan sebagai teman, dia dikenal sebagai penasihat yang ikhlas.
Boleh dikatakan, wanita adalah penentu jatuh atau tegaknya pria. Malah dalam banyak kisah dari seluruh dunia, dialah yang membangunkan pria, memberikan motivasi dan buah fikiran yang tak dapat ditepikan. Di sebalik kekurangannya dari sisi akal, dalam banyak situasi, wanitalah pemeran utama di belakang layar. Baik pendidikan yang diterimanya, baiklah pula pengaruh yang dibawanya.
Oleh sebab itu, Artati Sutrisman sebagai Penasehat Dharma Wanita Persatuan Pengayoman Sumatera Utara ingin membekali para ibu Pengayoman Etika dan Kepribadian yang baik untuk mendukung para suami menjadi pria hebat dikemudian hari.
Saat ini para anggota DWP Pengayoman sudah berkumpul untuk mengikuti Workshop yang diprakarsai Artati Sutrisman yang pelaksanaannya dibuka oleh Pembina DWP Pengayoman Sumatera Utara Sutrisman bertempat di Aula Pertemuan Hotel Inna Parapat, Sabtu (29/02)
Dalam sambutannya, Sutrisman yang merupakan Kepala Kantor Wilayah sekaligus suami dari Artati Sutrisman menyampaikan apresiasi yang setinggi tingginya atas program kerja yang sangat baik dan bermanfaat bagi ibu-ibu Pengayoman.
"Ibu-ibu adalah calon orang hebat dibelakang Bapak-bapak yang merupakan calon orang hebat pula. Jadi saya harap ibu-ibu semua dapat mengikuti Workshop ini dengan sungguh-sungguh. Agar kegiatan ini terkesan bukan seremonial saja, namun ada manfaatnya", ucap Sutrisman.
Selanjutnya, masih pada acara pembukaan tersebut, dengan alunan musik yang sangat sendu, Artati Sutrisman mengajak ibu-ibu merenung sambil menggenggam bunga yang telah dibagikan panitia kepada peserta.
"Ibu-ibu sekalian, mari kita menutup mata sambil menggenggam bunga yang ada ditangan ibu. Coba renungi sambil berkata dalam hati 'kepada siapakah bunga ini akan ku beri'," tuntun Artati kepada ibu-ibu begitu juga kepada bapak-bapak yang hadir mendampingi istrinya.
Dan beberapa saat kemudian, dengan alunan musik yang mengiringi, Artati meminta kepada pasangan suami istri untuk berdiri dan keluar dari barisannya untuk menemui pasangannya masing-masing serta memberikan bunga tersebut. Sesaat suasana berubah menjadi sangat romantis, sebagian ibu-ibu yang lain tersenyum melihat pasangan 'muda' yang memadu kasih. Kegiatan ini diawali dengan menimbulkan perasaan 'ke-ce'. Semoga ada hikmahnya.