Medan, Natal merupakan perayaan sukacita di dunia karena Allah datang menjumpai seluruh ciptaan Nya dalam peristiwa kelahiran Yesus Kristus. Natal mengajak seluruh umat masuk dalam karya penyelamatan Allah dan bertemu dengan Sang Juru Selamat agar mengalami damai sejahtera, yaitu suasana hidup yang damai, rukun, tentram, dan tidak hanya berkaitan dengan hubungan antara manusia dengan Allah, tetapi juga hubungan antar sesama umat manusia, dan antara manusia dengan alam semesta.
Mengambil tema Natal, kutipan dari kitab Lukas 2:14 “Kemuliaan Bagi Allah dan Damai Sejahtera di Bumi”, bahwa dalam Sabda ini, Allah telah menjamin kehadiran Nya yang kekal untuk seluruh umat Nya. Perayaan Natal Oikumene Keluarga Besar Kantor Wilayah Kemenkumham Sumatera Utara ini juga merupakan damai sejahtera dari Allah, karena seluruh umat diajak untuk mempererat persaudaraan dan persekutuan seluruh umat dalam kebersamaan, rukun dan damai.
Memuliakan Allah bukan hanya membangun hubungan yang harmonis antar umat manusia, tetapi juga upaya untuk menjaga dan merawat alam semesta. Damai sejahtera tidak hanya untuk manusia tetapi untuk semua ciptaan-Nya, dan seluruh umat dipanggil untuk turut menghadirkan sukacita bagi semua makhluk.
Menjaga lingkungan hidup merupakan panggilan dan perutusan Allah sendiri untuk semua umat beriman, karena kesejahteraan bagi semua makhluk hanya akan terwujud bila alam ciptaan Nya selalu terpelihara dan terjamin kelestariannya, sehingga langit, bumi dan segala isinya turut bersorak sorai.
“Di tengah sukacita Natal pada malam hari ini, saya mengajak kita semua untuk selalu menebarkan kasih tanpa mengenal batas maupun balutan identitas. Natal harus menjadi spirit dan kontribusi positif bagi kita untuk mengokohkan nilai-nilai kebangsaan yang telah berhasil kita jaga dan kita rawat selama ini.” ungkap Yasonna H. Laoly Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di GBI Rumah Persembahan Jl. Letjend Jamin Ginting Km. 11.5 No.65, Medan Tuntungan saat menyampaikan sambutannya (Sabtu,23/12/23)
Sebentar lagi bangsa Indonesia akan memasuki tahun politik yang agenda besarnya adalah pemilihan anggota legislatif, presiden, dan kepala daerah, yang dinamakan sebagai pesta demokrasi. Pesta demokrasi disamping membawa kegembiraan, tidak jarang juga menyisakan dampak negatif seperti konflik dan perpecahan di tengah masyarakat. Oleh karena itu, sebagai anak bangsa perlu bijaksana dan dewasa dalam menyikapi pilihan politik yang berbeda-beda serta waspada terhadap penyebaran benih-benih kebencian yang dilakukan oleh kelompok tertentu yang hanya menginginkan kemenangan. “Kita juga harus menolak perjuangan politik tertentu yang menghalalkan segala cara hanya untuk memperoleh kemenangan, apalagi yang sampai mengorbankan rakyat.” kata Yasonna
“Di era globalisasi ini, kita juga diajak untuk memuliakan Allah dan mewujudkan damai sejahtera melalui media sosial dengan terus menerus menebarkan kasih. Hal ini penting karena keharmonisan hidup bersama dapat hancur oleh berita bohong dan ujaran kebencian yang marak di berbagai media sosial yang berdampak pada terjadinya keretakan, dendam, yang melahirkan permusuhan di tengah masyarakat yang damai.” lanjutnya
Di tengah kemajuan teknologi informasi yang sangat cepat, ramai, dan sibuk sekarang ini, dituntut untuk tetap menyediakan waktu untuk berjumpa dengan Allah, sehingga komunikasi
dengan sesama dapat mendatangkan sukacita. “Secara khusus kita berdoa untuk perdamaian di daerah-daerah yang masih terjadi konflik dan kekerasan. Bapak, Ibu dan Para hadirin yang Saya Hormati, Saya selaku Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia mengucapkan “Selamat Hari Natal 25 Desember Tahun 2023 dan Selamat Menyongsong Tahun Baru 2024”. Semoga Sukacita Natal senantiasa melingkupi kehidupan kita bersama.”tutupnya (Humas/FM)