Medan - Kegagalan mendapatkan sertifikat desain industri seringkali disebabkan oleh kurangnya persiapan data yang memadai. Lewat kegiatan Penguatan Pemahaman dan Konsultasi Teknis Pendaftaran Desain Industri Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara menekankan pentingnya melengkapi semua persyaratan administratif dan substantif yang telah ditetapkan.
"Banyak permohonan desain industri ditolak karena data yang tidak lengkap atau tidak akurat. Padahal, dengan sedikit usaha, kita dapat menghindari masalah ini dan melindungi hak kekayaan intelektual kita,” kata Direktur Hak Cipta dan Desai Industri, Ignatius Mangantar Tua di Le Polonia Hotel Medan, Selasa (1/10/24).
Selain itu, menurutnya ketersediaan data desain Industi yang lengkap dan maksimal serta akurat juga dapat dipergunakan untuk keperluan penelitian dan pendidikan yang pada nilainya akan turut mendorong pengembangan produk lokal yang inovatif dan secara tidak langsung berdampak positit terhadap perguruan ekonomi nasional.
Disisi lain, Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Sumatera Utara, Alex Cosmas Pinem menyebutkan bahwa pendaftaran desain industri penting karena memberikan perlindungan hukum atas aspek estetika dan ornamen suatu produk, seperti bentuk, warna, garis atau pola.
“Namun masih kurangnya kesadaran para kreator untuk mendaftarkan Desain Industrinya dikarenakan beberapa faktor yaitu, tuntutan pidana dalam hal terjadi pelanggaran masih memakai sistem delik aduan dimana si pemegang hak sendiri yang harus mengadukan pelanggaran tersebut, sistem pendaftaran, dan pembebanan biaya terhadap pendaftaran hak desain industri,” jelasnya.
Seminar ini memberikan solusi praktis bagi para pelaku industri yang ingin melindungi desain produknya. Para peserta diajarkan cara menyiapkan data yang benar dan bagaimana mengatasi kendala yang sering muncul dalam proses pengajuan permohonan desain industri.